Bupati Jepara Witiarso Utomo saat Launching Paviliun Jepara pada acara Market Entry 2026 di Gedung Shima Komplek Setda Jepara, Kamis (4/9/2025). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Jpr.)
Upaya itu tak hanya sekadar penguatan ‘city branding Jepara The World Carving Center’, namun juga membuka jejaring pasar baru
Jepara (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berupaya memperluas pasar produk ukir dan mebel termasuk ke Timur Tengah dan Afrika, dengan mengikuti beberapa pameran skala nasional dan internasional.
"Untuk pameran nasional, rencananya berlangsung pada tahun 2026 melalui 'Pameran Seni Ukir Tatah' yang dijadwalkan berlangsung pada 17 April – 17 Mei 2026 di Galery Nasional Jakarta," kata Bupati Jepara Witiarso Utomo saat Launching Paviliun Jepara pada acara Market Entry 2026 di Gedung Shima Komplek Setda Jepara, Kamis.
Sementara pameran skala internasional, kata dia, ada pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang digelar 5-8 Maret 2026 di ICE BSD Tangerang. Sedangkan pada 2-4 Juni 2026 ada Interior Design and Furniture Exhibition (INDEX) Dubai di Dubai World Trade Centre.
Kegiatan Market Entry 2026 tersebut, diikuti oleh berbagai organisasi yang menaungi pelaku usaha ukir mebel mulai dari HIMKI Jepara Raya, Kadin, Hipmi, APKJ, Jepara Gerak, Komunitas Ukir Jepara, dan lainnya.
Menurut dia, ketiga agenda pameran tersebut memiliki nilai strategis untuk Jepara. Lewat TATAH 2026, produk ukir Jepara tentunya tak hanya dikenal sebagai produk berbahan dasar kayu semata, namun juga karya seni bernilai tinggi.
"Upaya itu tak hanya sekadar penguatan city branding Jepara The World Carving Center, namun juga membuka jejaring pasar baru dan menarik investor ke Jepara," ujarnya.
Sementara keikutsertaan di IFEX 2026, kata dia, bisa menegaskan posisi Jepara sebagai pemain utama industri furnitur di tanah air.
"Dengan paviliun hingga seluas 400 meter dan partisipasi puluhan perusahaan, kita akan menunjukkan kesiapan industri furnitur Jepara dalam menjawab permintaan pasar domestik dan internasional," ujarnya.
Terkait dengan keikutsertaan Jepara di INDEX Dubai 2026, kata dia, merupakan pintu masuk untuk menembus dan memperluas pasar Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) sebagai wilayah dengan daya beli tinggi dan minat besar pada produk mebel premium.
"Tentunya keikutsertaan di INDEX Dubai 2026, tak hanya sekadar misi dagang, tetapi diplomasi ekonomi dan budaya, yang memperkuat nama Jepara dan Indonesia di kancah global. Bahkan, baru kali ini Jepara ikut INDEX Dubai 2026," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Jepara Zamroni Lestiaza mengatakan komitmen pemkab untuk mengangkat produk ukir mebel dan furnitur memang kuat. Salah satunya Pameran TATAH yang baru pertama kali diadakan oleh Pemkab Jepara.
Kesempatan pelaku usaha mengikuti ajang IFEX 2026, kata dia, juga semakin besar karena ada kuota 20 pelaku usaha, sehingga ada peningkatan dibandingkan 2025 hanya 10 pelaku usaha.
Sedangkan agenda INDEX Dubai 2026 rencananya ada enam pelaku usaha yang difasilitasi mengikuti pameran skala internasional itu.
"Kami juga mendorong para pelaku usaha yang skala besar bisa mengikuti secara mandiri INDEX Dubai 2026," ujarnya.
Ketua DPD HIMKI Jepara Raya Hidayat Hendra Sasmita mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkab Jepara, karena pameran TATAH, IFEX, dan INDEX Dubai 2026 akan berdampak positif terhadap produk mebel dan ukir Jepara agar semakin dikenal sebagai pusat mebel dunia.
Baca juga: Jepara gandeng swasta perbaiki pelabuhan penyeberangan ke Karimunjawa
Baca juga: Jepara gandeng investor asal China ubah sampah jadi energi terbarukan
Baca juga: Pemerintah dukung industri furnitur Jepara lewat skema KIPK
Pewarta: Akhmad NazaruddinEditor: Agus Salim Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.